[#RandomPeople] Things That I Don't Like but I Have to Deal with

Juli 22, 2018

source: pinterest.com

Ayah pernah bilang padaku kalau gak semua hal di dunia ini bisa kita dapatkan dan kadang kita harus melewati jalan tersulit dulu dan melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Sayangnya, bahkan sampai sekarang, aku masih jadi pengecut dan pengeluh.

Salah satu hal yang aku susah banget buat terima adalah belajar matematika. As everyone expected. Tapi aku sadar bahwa susahnya matematika tuh di sekolah doang adanya, di real life kita cuma make dasar-dasarnya aja untuk memecahkan masalah. Ada hal lain yang aku gak suka tapi tetap harus beradaptasi dengannya. 

First of all, I don't wanna be an emo, or perhaps I already am. Tapi serius, tanpa puberty pun aku udah gak suka sama hal ini. And I know that this thing is really really common, but anyways, hal yang aku gak suka tapi tetap harus dilakukan adalah: large group of people.

And after all those deep talk... -_-

As you guys now, aku ini introvert. Tapi jadi introvert bukan berarti aku gak mau bersosialisasi ya, I have friends, quite a lot actually. Tapi aku tipe orang yang lebih suka berkumpul di satu kelompok kecil, isi tiga sampai lima orang, atau bahkan cuma satu aja cukup. I still like talking and listening to people, tapi a small group of people is my comfort zone.

Minggu depan aku baru mulai belaja intensif dengan segala kegiatan intra maupun ekstrakurikuler. Di angkatanku jurusan bahasa cuma satu kelas doang, jadinya aku bakal sekelas sama 35 orang yang sama selama 3 tahun (kalau mereka gak pindah-pindah ya). Biasanya aku gak bener-bener akrab sama temen sekelas, kenal tapi gak bener-bener deket gitu loh, bond-nya tuh kurang. Tapi kalau tiga tahun begini sih, kayaknya bakalan deket, Insha Allah.

Terus aku punya tiga temen dari SMP yang mungkin pernah kalian liat di entri lama aku yang masih alay itu (tolong jangan di-stalk). Aku masih kontak-an sama mereka, malah janji main ke rumah hari ini, rumah kita juga deketan, meskipun kita gak bisa satu sekolah lagi. That's a small group of friend, a much needed amount of close friend that matters.

Waktu kelas 9 aku juga ada grup lagi, isinya temen-temen sekelas aku waktu kelas 9. Ada lima orang termasuk aku. Tapi kalau di sekolah yang sekarang, salah satu tantanganku adalah ekstrakurikuler. Aku memutuskan untuk masuk 2 ekstrakurikuler dan keduanya punya anggota yang cukup banyak. Waktu chat di group line itu agak awkward gitu karena orangnya lebih dari sepuluh, biasanya grup yang lebih dari 10 itu kalo gak grup kelas ya grup angkatan.

I realize that I feel more comfortable with a group that contains 4 and/or 5 people than more 10. Bahkan di grup kelas dan angkatan aja aku jarang banget ngobrol, muncul kalo perlu atau diperluin doang.

Basically when I'm in the middle of so many people, I feel like everyone is looking at me but at the same time I was invisible.

Mungkin karena aku jarang ngomong, kalau ngomong juga biasanya ngebosenin banget dan jadinya garing. I have quite an anxiety for that. Atau kadang aku selalu mikir bahwa aku ini gak menarik, jadi buat apa dipeduliin?

But again, you gotta do what you don't like to do. Aku mulai awal tahun pelajaran baru ini dengan komitmen untuk mencari teman, meningkatkan socializing skill-ku. Karena kita adalah mahkluk sosial dan kita butuh relasi. Makanya aku memberanikan diri ikut organisasi-organisasi di sekolah dan mulai nimbrung di grup kelas, sampai sekarang masih susah tapi aku tetap belajar. Slow but steady.

Jadi intinya buat kalian semua yang merasa anxious dengan socializing skill kalian atau basically merasa malu-malu kucing atau introvert, atau emang gak suka keramaian, relasi dan sosialisasi itu penting. Mau gak mau kita harus deal with it. Iya, prakteknya emang lebih susah daripada ngomongnya, tapi kalau kita berkomitmen, berdoa, dan berusaha, Insha Allah bisa. Perlahan-lahan orang akan menerima siapa diri kita sebenarnya.

And quick reminder for all of you, be yourself. Don't ever change if it's not for the better, jangan mengubah diri untuk menjadi orang lain dan karena orang lain. Be true to yourself and people will see the real light inside you.

Anyways, aku minta maaf jarang on di sini. Udah mulai jarang ngebuka blog nih, abis baru masuk tugas udah banyak banget. Tadinya mau rencana bikin 2 post setiap minggu, tapi gak tau deh bisa atau enggak. Yang pasti #RandomPeople jalan terus ya, kalau ada kesempatan aku post artikel lain deh.

But yea, hope this post inspire you guys that in the same boat as me.
Remember that you never walk alone.

Love,
Aisha.

You Might Also Like

7 comment[s]

  1. Thanks for sharing, Sha! :" Daku juga ngerasain hal-hal di atas dulunya.
    Semenjak di SMA dengan tugas presentasinya yang selalu ada, alhamdulillah daku gak segugup saat SD dulu. :"> Udah bisa tampil untuk berbicara di depan banyak orang. Senang banget rasanya, lega karena tidak lagi pemalu. X"D

    Memang sulit ya untuk mereka yang punya anxiety atau ketakutan untuk ngomong banyak sama/di depan orang seperti daku sendiri (dulunya).. tapi mau gak mau harus bisa bersosialisasi, apalagi tampil bersuara di depan orang banyak untuk menunjukkan kemampuan diri dengan cara yang lebih cepat dan lebih "nyata" (yaitu secara lisan). ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa... namanya kan kita mahkluk sosial, jadi ya hidup dikelilingi orang banyak tuh gak bisa dihindari :)

      Hapus
  2. Ngomong-ngomong sha, ada niat gak sih buat berhenti ada di zona nyaman kamu? Maksudku...umm yaa introvert. Bukan karena kewajiban bersosialisasi, tapi emang karena pengen aja gitu buat ngerasain jadi extrovert/ambivert? /pertanyaanku kyknya maksud bgt ya/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bangga jadi introvert yang aware dengan diri sendiri, yang lebih suka punya dunia sendiri daripada realita. Kita kan gak akan bisa berubah jadi lebih baik kalau gak mencintai dan bangga dengan diri kita sendiri :)

      Hapus
  3. Hai kak Aishaa, salken kak ^^ namaku Asiah, INFP-A sama-sama introvert niih, kakak ngga suka keramaian ya kak? Me too, tapi yaa lama-lama harus adaptasi dan menerima semua itu, kita harus jadi diri kita sendiri, aku sendiri ngerasa nyaman kalo aku ngeluarin apa yang aku pikirin walaupun ngga semuanya kan, tapi kita introvert juga ngga harus jadi patung kann

    btw kakak ngga suka mtk? kita kebalikan ya kak X'D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Asiaaahhh~
      Nama kita sama, mbti kita sama... apa mungkin jungkook jodohku?. gg
      Iyaa... intinya jadi diri sendiri dulu deh, sambil perlahan-lahan beradaptasi karena kan kita mahkluk sosial yang nature-nya emang punya kemampuan adaptasi yang baik, cuma kurang diasah aja :)

      Aku bukan gak suka, aku 'belum suka' (halah) XD

      Hapus