Bully = Jagoan? Bully = Pecundang!

November 06, 2015

[Friday, 6 November 2015]

Alohaaa gaeessss~

Blog ini sudah berdebu dan bersarang laba-laba sepertinya -_- Aisha kembali disini dengan curhatan baru wkwkwk... Oh ya, aku kembali dengan label Information dan Sticky Notes. Kok ada dua? Iya, soalnya posting-an ini mengandung curhat + informasi. Hehehe...

By the way, gambar diatas keliatan gak? Kalau gak keliatan, klik kanan - Open link in new tab aja yah ^^ Oh ya, jangan lupa follow Twitter ku @sha_xilver /Promosi ceritanya/ Follow yah :P

Hari ini aku akan ngebahas tema Bully dengan judul 'Lo pikir lo jagoan?! Oh, Please!' jika ada yang tersinggung mohon maaf..
Disini aku gak nyinggung siapapun. Cuma mau curhat sedikit soal yang namanya Bully atau bisa disebut 'pelecehan.' Nah, Let's check it out!

Sebenarnya fenomena Bully ini udah gak asing lagi. Aku sendiri pernah di-bully ketika SD. Aku masih inget asal mula(?) aku di-bully saat itu. Kenapa? Simak di bawah ini : 

Seinget aku ya, waktu kelas 3, aku pernah gak sengaja nabrak seorang temen. Saat itu udah bel dan mau baris, aku lari ke depan kelas buat baris. Aku lari lumayan kenceng, ya gak terlalu kenceng sih, dan aku gak sengaja nabrak orang. Dia itu temen sekelasku, sebut aja namanya X. Nah, ketika aku nabrak si X, temen-temen pada belain dia dan nyorakin aku. Aku minta maaf ke X, tapi aku lupa dia maafin atau enggak. And then, sejak saat itu, aku mulai di-bully sama temen-temen sekelas.

See? Simple, right? Iya, cuma gara-gara nabrak orang doang dan aku langsung di-bully. Please, deh, manusia tuh tempatnya salah. Cuma nabrak dan itupun gak sengaja plus aku udah minta maaf. Terus si X dan temen-temennya langsung Bully aku.

Imagine it!

Well, aku mulai di-Bully sama temen sekelas gara-gara itu. Payahnya lagi, sejak kelas 1 sampai kelas 6 aku selalu sekelas dengan X dan bahkan kita sekarang satu SMP! Sial banget, yah? :(

After that, setiap kali aku masuk ke kelas, temen-temen bakalan keluar dari kelas... dan aku sendiri. Iya, sendiri! Gimana gak sedih coba?

Nah, kasus Bully ini terus terjadi sampe aku kelas 6. Bayangkan, 3 tahun! Karena pas kelas 6 aku udah merasa gak kuat dengan semua ini /anjayy/avaikan aza/ makanya aku aduin ke guru.

Kalian mungkin berpikir bahwa aku ini anaknya cepu/tukang ngadu, kan? But please, kalau kalian ngalamin hal yang sama kayak aku gimana?!

Iya, aku ngadu ke guru. Terutama pas temen-temenku ngirim aku surat bertuliskan Aisha, kamu ini anak sial. See?

SIAPA ORANG DI DUNIA INI YANG MAU DISEBUT SEBAGAI ANAK SIAL? SIAPA?!

Makanya aku ngadu ke guru. Orang yang nge-bully aku a.k.a X (Dia juga yang ngirim surat itu) sebenarnya nangis dan minta maaf sama aku. Aku udah maafin dia, sebenarnya tanpa dia minta maaf pun aku udah selalu maafin dia.

And then, kita berteman lagi.

Tapi ya... Mereka tetep aja ngomongin aku di belakang! Guys, i know that!!!

Siapa yang gak ngerasa kesel coba? Udah minta maaf kok, masih nyimpen dendam? Huh!

 Nah, kebetulan aku sekarang 1 SMP sama si X dan Alhamdulillah ya, aku gak sekelas sama dia. Alhamdulillah juga aku punya cukup banyak temen sekarang, same case happens with X.

Dia punya banyak temen, banyak banget. Selain itu, DIA KETUA KELAS di kelasnya. Iyalah, di depan guru dia tuh sok alim, jaim banget. Pinter, sih, emang, cantik lagi. Tapi hatinya? BUSUK!

Yang kudenger ya, X ini suka banget bikin masalah sama temen-temennya. Pernah ada anak, anggap aja namanya P. Dia itu punya masalah entah apa sama X ini. Dia dikata-katain sama X dan temen-temennya. Dia di-bully, sama seperti yang X lakukan ke aku.

Terus, kedenger X sama P ini udah baikan. Ya, Alhamdulillah. Semoga aja baikan beneran dan bukan PERMINTAAN MAAF PALSU kayak yang X kasih ke aku.

Nah, terus abis dia baikan sama P, dia nge-bully anak lagi! Sebut aja namanya Z. Z ini katanya PHO (Re : Perusak Hubungan Orang), tukang nikung, de-el-el. Kenapa Z bisa dikatain begitu? RAHASIA :P

Terus, si Z ini mau ngadu ke Guru BK. Kalian mau ngatain Z Cepu? Oh please, mikir dulu, deh. Z itu gak cepu. Toh, dia gak salah. Kenapa nyampe dikatain PHO? Jadi, wajar kalau si Z ini ngadu.

Aku gak tau apakah Z udah ngaduin X ke Guru BK atau belum. Pokoknya X udah tau kalau Z mau ngaduin dia and friends ke Guru BK dan setelah itu... idk.

Oke, emang cuma itu aja. Tapi ada sesuatu yang mau kuluruskan /eaa/ disini.

 BULLY

Ada yang tau Bully itu apa? Pasti tahu, dong.

Yaps, bully itu adalah suatu perbuatan tidak baik yang mengarah pada penghinaan, pelecehan, dan pengejakan baik fisik mau psikis. Bully ini biasanya identik sama pergaulan sekolah. Terutama anak-anak SMP yang baru puber kayak kita.

Kalian udah baca cerita di atas? Yaps, aku pernah di-bully. Di-bully tuh rasanya gak enak. Masa-masa SD tuh seharusnya menjadi masa-masa sosialisasi luar pertama kita, tapi masa SD bagiku terasa seperti DAY WITHOUT ENDING banget!

Bully ini biasanya berupa ejekan. Ini emang terdengar ringan, tapi ingat! Ejekan bakalan berakibat sama yang namanya tekanan psikis/batin.

Apa itu tekanan psikis/batin?

Tekanan psikis/batin adalah kondisi ketika batin/psikologi kita terluka, bersedih dan tertekan.

Kedengarannya sih emang lebih ringan di banding tekanan fisik. TAPI, tekanan psikis bisa LEBIH BERBAHAYA daripada tekanan fisik! Kenapa? Karena tekanan psikis ini asalnya dari hati, batin, dari dalam diri kita. Kalau dalamnya aja udah sakit, rusak, fisik kita juga bisa bermasalah!

Akibat dari tekanan psikis?

Akibatnya bermacam-macam. Yang paling sering : Merasa terisolasi. Same case with me, aku emang merasa terisolasi. Kayaknya mending di dalem daripada di luar kalau di-bully begini.

Akibat lainnya :
  • Menjadi penyendiri.
  • Nilai-nilai menjadi turun (Nah, loh!)
  • Tak punya teman.
  • Kuper.
  • Malas sekolah (Karena takut di-bully).
  • Emosian, tidak sabaran, brutal, sikap berubah menjadi lebih buruk.
  • Dan sebagainya.
Bully ada juga yang berupa pelecehan/penindasan. Nah, ini lebih berbahaya! Pelecehan/penindasan ini dampaknya pada fisik alias bagian luar tubuh kita. Contoh : Pemerasan, membentuk luka pada tubuh (Berupa lebam, bahkan bisa sampai mengeluarkan darah), pelecehan (maaf) seksual.

Akibat dari tekanan fisik?

Pelecehan fisik biasanya berdampak pada fisik kita. Lebih mudah terlihat, terdeteksi, hingga ada kemungkinan lebih mudah ditangani. Berikut akibat-akibatnya :
  • Luka pada tubuh.
  • Fisik menjadi lemah.
  • Batin tertekan (Kembali mengarah pada tekanan psikis).
  • Dan sebagainya.
Apa sebab-sebab orang mem-bully?

Dalam hal ini, tak hanya anak yang mem-bully yang bisa kusalahkan. Siapa orang lain yang bisa disalahkan itu? Tak lain dan tak bukan, merupakan ORANG TUA SI ANAK SENDIRI.

Orang tua berperan besar pada pertumbuhan dan pergaulan anak. Baik fisik maupun psikis. Maka jika seorang anak mem-bully, ada kemungkinan orang tuanyalah yang menyebabkan hal tersebut!

Contohnya adalah si X sendiri. (Mohon maaf sebelumnya, bukan menyalahkan) Dari cerita yang kudengar, X ini orang tuanya ketat banget. Dia akan langsung dimarahi habis-habisan sama orang tuanya kalau ia berbuat salah.

Nah, karena inilah X memutuskan untuk melampiaskan semua 'hasil dari omelan orang tuanya' ke teman-teman sepergaulannya.

So, orang tua adalah salah satu faktor utama anak suka mem-bully. Faktor lainnya : 
  • Lingkungan.
  • Budaya (Baik di rumah maupun di luar rumah).
  • Sikap bawaan (Biasanya orang tua yang dulunya suka mem-bully sikapnya akan turun pada anaknya).
  • Teman sepergaulan.
  • Dan sebagainya.
Bagiamana cara mengatasi Bully?

Awalnya aku berfikir bahwa TIDAK ADA cara untuk mengatasi bully. Tapi setelah kupikir-pikir, mungkin ada beberapa cara untuk mengatasi bully pada anak/diri kita sendiri. Berikut caranya :
  • Jangan minder (Orang yang minder biasanya menjadi mangsa empuk bagi para pem-bully).
  • Jangan takut.
  • Tunjukan bahwa kalian bisa.
  • Minta bimbingan orang tua, keluarga, guru dan teman-teman.
  • Jangan terlalu mudah terhasut (Orag yang mudah terhasut juga akan dengan mudah dimanfaatkan, dan akhirnya akan diinjak-injak/di-bully).
  • Jika sudah terlanjur di-bully : ABAIKAN SAJA!
  • Perbanyak Ibadah dan Do'a pada Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa (Ini yang terpenting!).
  • Dan sebagainya.
(WARNING! Cara diatas tidak 100% efektif. Jika ingin yang lebih efektif, silahkan search informasi lainnya juga ^^)

Nah, sekian pembahasan aku tentang Bully + curcol aku. Semoga bermanfaat. Oh ya, ada satu hal yang harus kalian ingat tentang para pem-bully :

Para pem-bully itu sebenarnya patut dikasihani dan BUKAN ditakuti. Para pem-bully itu bukan jagoan, mereka hanya pengecut, pecundang yang bahkan lebih payah daripada kita. Para pem-bully itu sebenarnya merasa dirinya hebat padahal sebenarnya... bruh, YOU GOT NO JAMS!

Silahkan berikan komentar tentang pendapat kalian, ya. Jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati, mohon dimaafkan. Disini aku tidak menyinggung siapapun, oke?

Anyeong!

You Might Also Like

13 comment[s]

  1. Wah, setuju banget kak! Aku pernah dibully juga, kesel bangeet! secara pribadi sih, aku setuju banget sama perkataan kakak : Para pem-bully itu sebenarnya patut dikasihani dan BUKAN ditakuti. Bener banget!

    Terus berkarya ya kak, suka banget sama postingan kakak. maap baru komen disini ^^

    BalasHapus
  2. Anonim : Benar kan? Wah, kalau kamu pernah dibully, jangan lupa membaca CARA MENGATASI BULLY ya :)
    Terima kasih banyak ya, senang sekali ada yang suka sama postinganku. Jangan lupa untuk selalu komentar ya ^^

    BalasHapus
  3. Aku juga pernah di-bully (berlangsung kurang lebih satu mingguan), gara-gara apa aku lupa, tapi aku selalu di-bully, diejek, dijorokin. Terus, kapan itu aku dicubit sampai ngeluarin darah dan waktu pulang sekolah aku langsung aduin ke bundaku. Waktu itu kita masih di sekolah, bundaku langsung nyari orang yang nge-bully aku, ketemu (untung belum pulang) dan langsung dimarahin. Alhamdulillah, bundaku juga langsung laporin itu ke BK, selang berapa hari kemudian aku udah gak di-bully lagi c;

    Btw, aku 02 line dan nice post, Aisha ;) Keep writing ya~

    BalasHapus
  4. Anonim : Wah kasian... untung udah diselesain sama Guru BK ya. Dan beruntungnya, orang yang nge-bully kakak mau maafan sama kakak. Orang yang nge-bully aku juga mau tapi yaaa.... gitu deh, dia pendendam gitu :(

    Makasih banyak ya kak, karena sudha berkunjung dan membaca postinganku ^^

    BalasHapus
  5. Aku pernah digituin... pengalaman yang luar binasa banyak banget..
    Dari TK sampe SMA ini pun aku masih dibully sama orang berininsial "O" dan "Y"

    BalasHapus
  6. Aku seriing di-bully dari kelas satu sampe kelas lima saat ini. Karena aku punya bulu banyak di lenganku (kan jarang cewek yang punya bulu) aku sering di-bully sbg Gorila... lah... NTP lah.... selalu aja gitu.. aku sampai bosan di sekolahku.. beruntung masih ada teman2 baik yang bersedia menemaniku

    BalasHapus
  7. Aku mohon yang ada disini jangan ikut2 nge-bully aku karena itu... Aku takut..aku kecewa

    BalasHapus
  8. Ruth : Wah kasian sekali :( Terima kasih sudah baca ya kak^^

    BalasHapus
  9. Alneria : Sabar ya Neira, toh kamu juga gak salah kan? Ingat, pem-bully itu sebenarnya pecundang!
    Terima kasih sudah baca & komen ^^

    BalasHapus
  10. Aku juga setiap hari dibully sama satu orang. Dia hatinya keras banget, padahal pendukung aku tuh banyak banget dan dia gak peduli mau dibenci sama temen-temen, dia tetep aja sinis-in aku. NGESELIN BANGET UGH. Dia ngerebut sahabat orang pula. Dan semua orang tuh udah bilang 'bukan salah Anya', itu salah dia. Tapi tetep aja dia gak mau minta maaf. Akhirnya aku duluan yang minta maaf (walau gak ngerasa salah). Tapi tetep aja dia kayak gitu. Makasih postnya, aku terhibur banget. Hampir setiap hari aku kena tekanan psikis karena ulahnya.

    Stay strong Aisha <3
    X itu jealous sama kamu (kalo aku liat dari cerita kamu)

    BalasHapus
  11. Yap.. aku ngerasa gitu sihh.. mungkin aku kurang mengoreksi diri dan memperbaiki sikap yang mungkin untuk mereka, semua yang aku lakukan salah.. TQ

    BalasHapus
  12. Anya Garaitz : Wah, kasian sekali. Ternyata aku tidak sendiri, ya :)
    Alhamdulillah kalau kamu terhibur. Jangan sampai tekanan psikis itu mengganggumu, ya. Fighthing! Ayo kita jalani tekanan bully ini dengan kuat ^^

    BalasHapus
  13. Mufida Salma : Yap, itu bisa jadi. Manusia kan tempatnya salah, jadi tidak apa-apa ^^

    BalasHapus